Ketika kita butuh sesuatu, maka kita akan mencari tools atau alat untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan. Misalkan kita butuh uang yang banyak, maka alat yang kita gunakan adalah bekerja dengan Cerdas.
Keingintahuan terhadap informasi akan memprovokasi seseorang untuk mengorek lebih dalam tentang suatu hal, seseorang dengan cara berpikir kritis akan selalu menanyakan hal yang mereka belum ketahui sebelumnya untuk mendapatkan suatu informasi secara lengkap. Hal ini bisa difasilitasi dengan sumber informasi yang ada, bisa lewat Internet, Koleksi Buku dan Saksi Hidup jika yang dipertanyakan terkait dengan sejarah.
Seperti memberi kail dan mengajari orang lain untuk mencari ikan, ketika seorang pustakawan mencarikan atau menawarkan sebuah judul buku yang dinginkan pemustaka, dengan menggali sedikit hal tentang sesuatu yang disuka oleh pemustaka, bisa dengan mengajak berbincang atau berdiskusi, sehingga kita bisa mengetahui informasi apa yang dibutuhkan oleh pemustaka.
Di Indonesia, banyak pernyataan yang dimunculkan dalam suatu wawancara bahwa minat baca rendah di masyarakat kita. Menumbuhkan minat baca lebih susah daripada merawat Budaya Baca, ini berbeda dengan status juara yang lebih mudah meraih daripada mempertahankan.
Sudahkah memberikan kail dan mengajarkan cara mencari ikan ?
Betika penjual menawarkan sesuatu barang kepada pembeli, mereka berusaha dengan baik untuk memuaskan pelanggan dengan menawarkan beberapa produk yang dicari pembeli. Begitu pula dengan seorang pustakawan alangkah baiknya jika menawarkan beberapa produk perpustakaan dengan memberikan ringkasan tentang isi buku yang ditawarkan, hal seperti ini merupakan SOP ( Standar Operasional Prosedure ) dari sebuah layanan perpustakaan.
Pustakawan adalah pusat informasi, jika hal itu bisa kita ( pustakawan ) raih maka seorang pustakawan bukan tidak mungkin menjadi penasehat pemimpin suatu negara atau kerajaan seperti sejarah masa lalu yang mana seorang pustakawan sangat dekat dengan pemimpin sebuah negara atau kerajaan, dikarenakan pustakawan jaman dulu sangat menguasai informasi yang dibutuhkan dalam mempertimbangkan sebuah keputusan. Mari kita ubah citra seorang pustakawan yang hanya sekedar penjaga buku menjadi seorang penjaga dan pemberi informasi....salam literasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar